Kamis, 04 April 2013

RUMUS VOLUME KERUCUT


RUMUS VOLUME KERUCUT


Rumus volume kerucut secara umum adalah 1/3 dikali luas alas dikali tinggi. Menurut saya pribadi apa yang membedakan antara kerucut dengan limas hanyalah bentuk alas. Dimana pada kerucut alasnya berbentuk lingkaran sedangkan pada limas berbentuk segitiga ataupun segi lainnya. Untuk rumus volume keduanya mempunyai rumus yang sama. Jika anda pernah melihat topi pak tani yang sering mereka pakai pada saat ke sawah maka topi tersebut bisa disebut berbentuk kerucut. 

Baik kerucut ataupun limas merupakan bangun ruang yang pembentukannya adalah dengan menarik garis keliling alas ke atas serta mengkerucut sehingga akan bertemu pada ketinggian tertentu. Tapi jangan heran jika pernyataan ini belum pernah anda dengar sebelumnya, ini karena itu hanyalah menurut pendapat saya pribadi. Mungkin anda mengartikan dalam susunan kata-kata lain sesuai pemahaman anda.




Rumus luas permukaan kerucut adalah 
     , atau
    


sedangkan untuk rumus luas selimut kerucut adalah 

Untuk mencari panjang s anda bisa menggunakan rumus phytagoras pada segitiga siku-siku. Dimana s adalah sisi miring, t adalah tinggi dan r adalah alas. Setelah panjang s sudah anda temukan maka barulah luas permukaan kerucut dan luas selimutnya bisa anda temukan.


Sepertinya otak saya juga sudah mengkerucut untuk bisa memberikan penjelasan mengenai materi bangun ruang satu ini. Maklum rokok saya sudah habis dan hari sudah menjelang sore. Coba anda pikirkan apa-apa saja benda yang ada disekitar kita yang mempunyai bentuk seperti kerucut. Topi pak tani salah satunya...haha.

BANGUN RUANG KUBUS

BANGUN RUANG KUBUS


Bangun Ruang Kubus - Kubus disebut sebagai salah satu bangun ruang karena kubus mempunyai isi atau volume dan dibentuk dalam bangun 3 (tiga) dimensi. Kubus itu terbentuk dari 6 (enam) buah persegi dengan ukuran yang sama. Pada kubus terdapat 12 buah rusuk sebagai rangka pembentuk. Jika anda lihat pada gambar di samping maka simbol "a" itu adalah rusuk. Rusuk pada kubus mempunyai panjang yang sama. Lain halnya dengan balok, pada balok rusuk tidak sama ukurannya. Oleh karena itu biasanya simbol rusuk pada kubus adalah sama seperti (huruf a tersebut), sedangkan pada balok berbeda (p , l dan t).

Pada kubus ada beberapa nilai yang bisa anda cari yaitu : panjang rusuk, luas salah satu sisi, luas selimut (keseluruhan sisi), dan terakhir volume atau isi. Menurut saya kubus adalah salah satu contoh bangun ruang yang paling sederhana. 

Secara logika hal yang sederhana yang sebaiknya anda pahami sebenarnya untuk mencari luas suatu bangun adalah mengalikan antara dimensi yang satu dengan dimensi yang lain (contoh : persegi = sisi x sisi, persegi panjang = panjang x lebar). Karena luas merupakan hasil perkalian dua dimensi maka satuannya adalah kuadrat (pangkat dua) seperti meter kuadrat, centi meter kuadrat, dll. Hanya saja pada kasus bangun dua dimensi yang bentuknya tidak konsisten atau mengalami perubahan maka rumus luasnya pun berubah. Seperti pada segitiga, sebenarnya rumus luas pada segitiga juga berasal dari pengembangan rumus luas pada persegi atau persegi panjang. Hanya saja pada segitiga terjadi perubahan bentuk bangun (yakni semakin mengecil ke atas). Karena pada persegi panjang yang dibelah secara diagonal akan setara dengan dua buah segitiga siku-siku yang identik (sama), oleh karena itu rumus luas pada segitiga ditambahkan 1/2 alas x tinggi. Alas dan tinggi pada segitiga sebenarnya prinsipnya sama dengan panjang dan lebar pada persegi panjang.

Pada penentuan isi atau volume pada bangun ruang sebenarnya juga berangkat dari prinsip yang sama. Yaitu luas permukaan alas dikali tinggi. Jadi jika rumus volume pada kubus adalah sisi x sisi x sisi, itu sebenarnya sama dengan luas sisi alas x tinggi. Tetapi untuk bangun ruang yang bentuknya tidak sama pada bagian tertentu maka rumus volumenya akan mengalami pengembangan. Seperti pada kerucut karena pada bagian alas dan bagian atapnya tidak sama atau mengecil pada bagian atas, maka rumus volumenya bukan luas alas x tinggi, tetapi 1/3 x luas alas x tinggi. Yang pasti pada semua bangun ruang satuan volume atau isinya adalah pangkat tiga (contoh : Cm kubik, Meter kubik, dll), ini karena nilai volume tersebut diperoleh dari perkalian tiga dimensi.